Sabtu, 26 Juni 2010

Akibat Ramalan atau Takdir

Akibat Ramalan atau Takdir
Percaya atau tidak, Trend bertanya ke peramal tentang sesuatu yang akan terjadi di masa depan semakin banyak terjadi saat ini. Tidak terkecuali dengan pasangan yang bernama Hendra dan Amel. Selama ini mereka berdua memang maniak terhadap ramalan karena ranmalan yang mereka dapatkan hampir selalu terjadi di kemudian hari.
Tentang jodoh mereka berdua telah mencoba berbagai macam ramalan baik secara SMS, melalui internet, maupun menatangi peramal-peramal yang sudah punya nama.Termasuk disaat ada salah seorang temannya yang bernama Rini menyarankan untuk pergi ke peramal yang sebenarnya belum punya nama, namun menurut temannya itu peramal itu hampir selalu benar ramalannya.
Merasa tertantang, Hendra dan Amel mendatangi peramal itu. Awalnya yang mereka tanyakan bagaimana kehidupan karir mereka di masa depan dan peramal itu berkata, “karir kalian berdua akan tetap terjaga, dan berjalan reltive lancar, namun tidak ada prestasi yang begitu mencolok. Merasa bosan dengan pertanyaan itu, hendra akhirnya bertanya tentang bagaimana kelangsungan jodoh mereka. Peramal itu menjawab, “kalian hanya berjodoh disaat pacaran, dan hanya sebatas itulah hubungan kalian, namun untuk berangkat ke arah yang lebih serius sepertinya kemungkinan itu sangat kecil, atau dengan kata lain kalian tidak akan jodoh dalam arti yang sebenarnya jodoh”.
Mendengar pernyataan itu, sontak saja mereka berdua syok berat karena tidak lama lagi mereka akan bertunangan sebagai keseriusan hubungan mereka. Setengah percaya atau tidak Hendra dan Amel beranjak meninggalkan peramal itu sambil berkata “peramal itu asal bicara saja karena selama ini disaat mdreka bicara jodoh dengan peramal lain selalu saja hasil ramalannya menunjukkan mereka berjodoh, kenapa sekarang tidak?”
Selepas keluar dari rumah peramal itu, Hendra dan Amel mendatangai rumah Rini orang yang menyarankan mereka pergi ke peramal itu. Mereka tidak suka dengan ramalan yang dikeluarkan peramal tersebut karena menyebutkan mereka tidak berjodoh. Namun Rini berusaha untuk menenangkan Hendra dan Amel karena itu hanya ramalan yang belum bisa dipastikan kebenarannya.
Dengan perasaan yang masih kurang nyaman Hendra meninggalkan rumah Rini sambil menggandeng Amel. Sebelum berangkat pulang Hendra, mengantarkan Amel pulang ke rumahnya, dan setiba di rumah Amel, Hendra berkata, “gak usah dipikirin kkata-kata peramal tadi”. Dan Hendrapun berlalu meninggalkan rumah Amel.
Dengan mengendarai mobil miliknya, Hendra beranjak menuju rumahnya, namun konsentrasinya sangat buruk waktu itu karena selalu terpikir pernyataan peramal itu, maklum saja Hendra dan Amel sudah lebih 2 tahun pacaran dan keluarga merekapun telah menyetujui hubunga mereka.
Karena konsentrasi yang buruk itu, Hendra menabrak seorang gadis cantik berjiblab yang bernama Tina, kaget dengan kejadian itu Hendra langsung turun dari mobilnya dan disana dengan cepatnya mengundang orang datang untuk melihat. Hendra langsung menggotong cewek yang ditabraknya ke dalam mobilnya dan langsung melaju ke Rumah Sakit terdekat. Sambil harap-harap dan cemas tentang keselamatan gadis itu dia mondar-mandir di depan ruang UGD rumah sakit itu.
Setelah sekitar 45 menit mendapat pertolongan pertama ari Dokter, akhirnya ruang UGD tersebut terbuka dan Hendra langsung mendekati sang dokter samil bertanya bagaimana keadaan gadis itu. Dokter mengatakan tidak ada luka yang serius dan korban hanya syok terhadap musibah yang menimpanya.
Setelah mendengar pernyataan dokter itu, Hendra mulai memeriksa saku celana gadis itu dan didapatkan KTP ternyata gadis itu bernama Tina dan lebih mengejutkan lagi Tina ternyata teman sekantor dari Hendra namun beda divisi. Hendra berada di divisi keuangan sedangkan Tina di divisi personalia, karena bea divisi mereka sebelumnya tidak saling kenal. Setelah itu Hendra memeriksa HP Tina dan Hendra menelpon mama dari Tina dan menyebutkan Tina ada di Rumah Sakit karena kecelakaan. Mendengar hal itu mama Tina langsung beranjak ke Rumah Sakit untuk melihat anaknya.
Setelah sampai di rumah sakit baru mama Tina sedikit lega karena anaknya tidak apa-apa. Lalu mama Tina menghampiri Hendra dan mengucapkan terima kasih karena telah mau bertanggung jawab atas perbuatannya. Dan hendra mengatakan “saya minta maaf tante karena ceroboh mengendarai Mobil sehingga menabrak Tina. Dan mama Tinapun memaafkan Hendra.
Tidak lama dirumah sakit Tina langsung diizinkan pulang oleh Dokter karena memang dia hanya cedera ringan dan tidak ada sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Sambil diantar oleh Hendra, Tina dan mamanya pulang ke rumah dan terlihat Hendra menggandeng Tina karena khawatir Tina masih belum kuat jalan. Setiba dirumah Tina, sudah magrib dan Hendra pun minta izin untuk sholat sebelum pulang ke rumahnya. Setelah selesai sholat, Hendra pun pamit, namun mama Tina menahan Hendra dan menyuruh dia untuk makan malam bersama. Karena tak kuasa menolak Hendrapun makan malam bersama Tiana, Mamanya dan adi laki-laki Tina.
Karena merasa ada yang kurang Hendra bertanya “om mana Tante?”, Mama Tina menjawab, “Om sudah meninggal, sehingga tante menjadi Single Parent”, mendengar pernyataan itu Hendra langsung minta maaf dan melnjutkan makan malamnya. Setelah selesai dan dan istirahat sejenak ditemani Tina, Hendra pamit pulang, sambil menawarkan ke Tina untuk bareng berangkat kerja karena memang mereka satu kantor.
Keesokan harinya, Hendra beranjak dari rumah lebih pagi dan menjemput gadis manis berjilbab yang dia tabarak kemaren untk berangkat bareng ke kantor. Setiba di rumah Tina Hendra langsung membunyikan klakson mobilnya dan Tina sudah menunggu di rumahnya dengan pakaian dinas rapid an terlihat cantik dengan jilbab yang dikenakannya.
Sementara itu, Amel pacar Hendra tidak begitu memikirkan Hendra yang tidak ada menelponnya sejak kemarin karena memang Amel sedang mempersiapkan berangkat ke Jepang untuk studi tour kampusnya. Setelah seluruh persiapannya selesaidikerjakan bahwa dia baru sadar kalau Hendra sudah 2 hari tidak nelpon. Amelpun berinisiatif menelepon Hendra dan menanyakan kenapa tidak ada menelpon?. Hendrapun berdalih kalau dia tidak menelepon karena takut menggagu persiapan pacarnya itu untu pergi ke Jepang. Dan Amelpun tidak ada rasa curiga sedikitpun karena pikirannya memang sudah terpecah untuk study tour tersebut.
Setelah persiapannya selesai, besoknya Amel bersama rombongan teman dan dosennya berangkat ke Jepang. Amel waktu itu memang diantar oleh Hendra tapi antaran itu sperti hambar lantaran tidak tampak sedikitpun rasa sedih mungkin disebabkan karena Amel sangat senang dengan study tour itu sedangkan Hendra merasa senang karena dia leluasa untuk terus dekat dengan Tina.
Selepas mengantar Amel, Hendra langsung beranjak kerumah Tina mengajak keluar rumah maklum saja hari itu hari libur, Dan Tina pun mau saja diajak Hendra. Mereka jalan berdua seperti tidak ada arah tapi hati tetap senang. Tak terasa waktu pun sudah beranjak sore dan Hendrapun mengantarkan Tina ke rumahnya.



“CERITA INI SEMENTARA DITANGGUHKAN DULU KARENA MEMANG SUDAH HILANG KEDUA CINTA ITU”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar