Jumat, 29 Juli 2011

QS. AN-NAHL (101 - 120)


An-Nahl: 101
101. Dan apabila Kami letakkan suatu ayat di tempat ayat yang lain sebagai penggantinya padahal Allah lebih mengetahui aapa yang diturunkan-Nya, mereka berkata: Sesungguhnya kamu adalah orang yang mengada-adakan saja. Bahkan kebanyakan mereka tiada mengetahui.
An-Nahl: 102
102. Katakanlah: Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al-Quran itu dari Rabbmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah).
An-Nahl: 103
103. Dan sesungguhnya Kami mengetahui bahwa mereka berkata: Sesungguhnya Al-Quran itu diajarkan oleh seorang manusia kepadanya (Muhammad). Padahal bahasa orang yang mereka tuduhkan (bahwa) Muhammad belajar kepadanya bahasa Ajam, sedang Al-Quran adalah dalam bahasa Arab yang terang.
An-Nahl: 104
104. Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah (Al-Quran), Allah tidak akan memberi petunjuk kepada mereka dan bagi mereka azab yang pedih.
An-Nahl: 105
105. Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta.
An-Nahl: 106
106. Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar.
An-Nahl: 107
107. Yang demikian itu disebabkan karena sesungguhnya mereka mencintai kehidupan dunia lebih dari akhirat, dan bahwasanya Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang kafir.
An-Nahl: 108
108. Mereka itulah orang-orang yang hati, pendengaran dan penglihatannya telah dikuncimati oleh Allah, dan mereka itulah orang-orang yang lalai.
An-Nahl: 109
109. Pastilah bahwa mereka di akhirat nanti adalah orang-orang yang merugi.
An-Nahl: 110
110. Dan sesungguhnya Rabbmu (pelindung) bagi orang-orang yang berhijrah sesudah menderita cobaan, kemudian mereka berjihad dan sabar; sesungguhnya Rabbmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
An-Nahl: 111
111. (Ingatlah) suatu hari (ketika) tiap-tiap datang untuk membela dirinya sendiri dan bagi tiap-tiap diri disempurnakan (balasan) apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka tidak dianiaya (dirugikan).
An-Nahl: 112
112. Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nimat-nimat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat.
An-Nahl: 113
113. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka seorang rasul dari mereka sendiri; tetapi mereka mendustakannya; karena itu mereka dimusnahkan azab dan mereka adalah orang-orang yang zalim.
An-Nahl: 114
114. Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nimat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.
An-Nahl: 115
115. Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu (memakan) bangkai, darah, daging babi dan apa yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah; tetapi barangsiapa yang terpaksa memakannya dengan tidak menganiaya dan tidak pula melampaui batas, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
An-Nahl: 116
116. Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta ini halal dan ini haram, untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung.
An-Nahl: 117
117. (itu adalah) kesenangan yang sedikit; dan bagi mereka azab yang pedih.
An-Nahl: 118
118. Dan terhadap orang-orang Yahudi, Kami haramkan apa yang telah Kami ceritakan dahulu kepadamu; dan Kami tiada menganiaya mereka akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.
An-Nahl: 119
119. Kemudian, sesungguhnya Rabbmu (mengampuni) bagi orang-orang yang mengerjakan kesalahan karena kebodohannya, kemudian mereka bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya); sesungguhnya Rabbmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
An-Nahl: 120
120. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Rabb),

Tidak ada komentar:

Posting Komentar